Kolom Jamaah

Apa Kabar Punker dan OutSIDer?

Oleh: Sabrank Suparno*

HALO Punker dan OutSIDer di seluruh Nusantara! Bagaimana kabar kalian? Ingin rasanya bertemu kalian satu persatu, tentu di suatu pertemuan yang biasa kita lakukan dalam konser music Rock And Roll yang menjadi kesepakatan kita. Di situlah tempat yang nyaman bagi kita the fly, ekstas berjingkrak diiringi musik cadas yang membangkitkan denyar nadi. Di konser itulah protes gejolak batin kita yang terbelenggu berbagai sistem dapat lepas. Di situlah kita benar-benar fulgar mengekspresikan diri sebagai kawula muda.

punk
Dok. google

Musik cadas, vokal keras, menenggak miras adalah simbol kawula muda yang trengginas dan tidak malas. Joget berjingkrak, melonjak-lonjak, koar suara serak adalah irama pembebasan kita. Kita kibarkan panji-panji kebesaran atribut persaudaraan. Kita rayakan pesta kemenangan atas kesuksesan gerakan, yakni nyali anak muda. Ayo kawan kita terus bergerak. Cucuran keringat dan lupa persoalan sebagai puncak tujuan. Jika ada darah dan kematian, itulah bukti persembahan. Tak ada lagi manusia, sebab tanpa perangkat moral, manusia hanya menjadi iblis belaka. Mari berpesta bersama setan jantan dan kawanan iblis betina. Berkawan dengan makhluk yang tanpa batas karena manusia hanya menjadikan wanita sebagai makhluk ke dua dan lahir sebagai wanita hanya kebetulan belaka. Kita bangkit dari kegelapan sambil menggotong keranda-keranda mayat untuk mengusung anak manusia yang bernyali mati.

Teriakkan lantang dan tulis sebagai slogan makhluk-makhluk kebanggaan kita. Genderwo, Banaspati, Demit, Wewegombel, Selokarang, Ganas, Garang, Anker, Sangar dll kalimat yang menyengat. Hanya di komunitas ini kita saling mengerti dan memahami tentang arti hidup ini. Kehidupan yang berbeda dengan orang-orang di luar kita. Arti kerasnya metal dalam jiwa di persaingan hidup yang makin ganas. Kita benar-benar merdeka, tercapai batas kepuasan sebagai anak manusia.

Halo Punker dan OutSIDer di seluruh Nusantara! Masih tersematkankah ajaran yang menjadi ideologi kita? Fuck The Sistem (persetan dengan sistem). Bagi kita tak ada lagi aturan Negara, aturan agama, aturan politik, aturan budaya. Tak perlu ada penguasa, Presiden, Bupati, Lurah, Ayah, Ibu serta saudara. Kita memang dilahirkan di tengah mereka, tapi kita bisa bertahan hidup dan makan tanpa mereka. Kita bisa segalanya tanpa mereka. SID (Superman Is Death). Penguasa, pemimpin, orang hebat, tokoh agama, ilmuwan, tekhnokrat, semua sudah mati. Hanya kita yang mandiri. Kita harus mandiri, berdiri di atas kaki sendiri. Oleh karena itu dunia dan segala fasilitasnya adalah hak kita menyikapinya.

outsiderSmash-PunkersKita mengambil jalan berseberangan dengan sistem kemapanan yang memuakkan. Coba amati yang diidamkan sebagai kemapanan Negara misalnya. Negara selalu dikuasai golongan atau partai yang mendominasi. Sedang golongan atau partai pasti bersifat inhern, organ-ik, organisatoris. Dan setiap yang organ-is selalu menguatkan sisi inhern, yakni menyusun kekuatan ke dalam dirinya. Sifat kerja men-dalam ini pasti melakukan hal yang menguatkan dirinya. Di situlah kemudian bertabrakan dengan organ-isasi lain yang juga memperkuat dirinya. Akibatnya terjadi saingan hingga gesekan kepentingan yang ujungnya memperalat rakyat.

Berikutnya, dengan adanya Negara berarti terbentuk Undang Undang serta batas teritori yang mengikat kebebasan berekspresi. Dengan Undang-Undang segala kreasi harus dibatasi tidak boleh itu dan ini. Dengan Undang Undang pula setiap instansi kemudian banyak aturan berujung membayar denda bagi yang melanggar. Artinya, banyaknya undang-undang yang ditetapkan tak ubahnya alat yang dipakai untuk memloroti harta rakyat dari berbagai sisi. Maka,  kita sepakat dengan apa yang dicetuskan oleh William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin bahwa keberadaan Negara hanyalah kediktatoran legal yang ta perlu diikuti.

Punker dan outSIDer berbeda dalam menentukan kemapanan sosial yang ukurannya berdasarkan perkemangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dalam lingkup sosial terkecil, kita tak perlu mementingkan keluarga, tetangga dan orang orang yang berjasa membesarkan kita. Tak perlu berterimakasih pada ayah-ibu yang telah mendulang, menceboki, memandikan, mengobati jika kita sakit waktu bayi. Yang keluarga lakukan itu memang sudah kewajiban karena telah berkehendak melahirkan kita. Dalam skala sosial yang lebih luas kita tak peril kartu identitas, karena jangkauan hidup yang kita jalani lebih luas, yakni penghuni bumi.

Kesalahan sistem sosial bernegara juga menunggangi standart keilmuan dengan sistem pendidikan yang ditetapkan. Dunia pendidikan kemudian membangun mitos sesembahan bahwa yang diakui sebagai manusia berpendidikan hanyalah orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan formal secara berjenjang dari TK, SD, SMP, SMA, Sarajana, Master hingga Doktoral. Mitos tersebut kemudian dijadikan hukum bahwa hanya orang yang bersertivikat pendidikan formal pula yang ditetapkan secara sah untuk berkecimpung dalam profesionalisme pendidikan. Sedangkan orang yang mendalami pengetahuan di luar pendidikan formal tidak diakui sah sebagai ahli meskipun tingkat profesionalnya jauh lebih mumpuni. Pada sisi ini dunia pendidikan mengoperasikannnya dengan memperdagangkan legalitas pada secarik kertas.

Sistem berikutnya yang dibangun dalam dunia pendidikan adalah proyek kurikulum disusun tidak seimbang antara target ilmu dan pengetahuan yang didapat oleh murid. Ilmu hanya mengedepankan wawasan, sedang pengetahuan (kaweruh) lebih bersifat komperehensif memadukan wawasan dengan proses detail gerak peng-alam-an. Dalam arti, ilmu hanya mengetahui, tetapi pengetahuan bersifat mengalami.

Dari sisi ini dunia pendidikan bagai putaw, ganja dan heroin yang ekstas ketika dihisap namun terkapar tak berdaya sesudah mengonsumsinya. Amati satu contoh ketika dunia keilmuan menjelaskan tentang hujan, paparan yang diakui sah perihal hujan adalah proses penguapan yang kemudian membeku di angkasa, lalu pada titik suhu tertentu awan hasil penguapan kembali menjadi titik air yang turun ke bumi. Penjelasan keilmuan tersebut jelas ateis, yakni memutus satu siklus mendasar siapa yang menciptakan air, mengatur suhu dan kecepatan angin dan sebagainya. Tuhan sengaja ditikam oleh ilmuan untuk menghasilkan generasi ateis. Generasi ateis inilah yang kemudian dipasok sebagai sumbu koordinat komparasi sejarah.

cukuran-mohawk-punk-rocker
Dok. google

Punker dan outSIDer, jalan yang kita tempuh sangat jantan. Sedang kaum yang menyetujui kemapanan sangat licik. Kemapanan ilmu pengetahuan yang kawin dengan ateis akhirnya melahirkan anak yang bernama tekhnologi. Tekhnologi yang digadang sebagai pangeran semata wayang akhirnya melahirkan generasi ediot akibat dari tekhnologi itu sendiri. Inilah yang disebut kesesatan dalam ilmu pengetahuan. Artinya, jika ternyata sama-sama menuju ateis, maka kerangka dasarnya adalah materialistis. Hal yang materialistis hanya mengakui kebendaan dan menegasikan yang gaib (immateri). Dan setiap proyek pengadaan benda sama artinya penyerapan sumber energi, semakin cepat energi terkuras berarti mempercepat hancurnya spesies manusia itu sendiri. Oleh karena itu, kemapanan yang kita standartkan dengan cara tidak perlu berlomba memproduksi benda benda baru supaya ketahanan sumber energi berlangsung lama. Maka kemapanan kitalah yang sesungguhnya penyelamat umat manusia. Oleh karena itu kita tidak meletakkan arti kemapanan dengan ukuran harus mempunya rumah mewah, mobil dan motor baru, HP, anderoid, laptop, gaya makan, fishion, mandi harus tiga kali sehari, rambut harus rapi, jabatan harus tinggi dll. Bukan itu ukuran kemapanan kita.

Punker dan outSIDer, marilah kita telusuri sejarah lahirnya guru gerakan kita ini. Pertengahan tahun 1960 lahirlah gerakan Punker di Inggris yang dipelopori Ary Pupunk. Ia anak dari keluarga miliuner yang ayah dan ibunya sibuk bisnis. Punk kemudian menjadi korban kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Lantaran itu Punk memilih jalan hidup ngeluyur mengurus dirinya sendiri. Tujuannya adalah memberontak terhadap kemapanan yang ditargetkan orang tua sekaligus menyindir sikap peradaban yang bertumpu pada modernisme belaka. Ia tidak pernah pulang dan tidur di sembarang tempat sambil membawa anjing kesayangan. Ia bergaya potongan rambut mohawk ala suku Indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna mencolok, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, jeans ketat dan baju lusuh.

Punk juga memperjuangkan industri musik rock kelas bawah terhadap ketika musisi rock mapan mendominasi, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi Punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Melainkan, lagu-lagu Punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu Punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, kejenuhan, berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran, represi aparat dan figur penguasa laknat. Karena itulah Punker kemudian merekam albumnya secara indie termasuk mencetak fishion dan berbagai atribut.

Tahun 70-an gerakan Punker mendapat perlawanan dari kaum Skinhead yang didominasi golongan menengah ke bawah. Sebagai pekerja kasar, kuli bangunan dan pelabuhan, Skinhead memilih gaya rambut potong cepak, gundul yang dianggapnya praktis dengan urusan kerjaan. Soal cita rasa fishion Skindhead juga menyesuaikan isi dompet, semisal setelan Shirt Button-up Ben Sherman, Polo Fred Perry, Bretel/Suspender, jeans semi ketat, Monkey Boots, jaket jeans, jaket Harrington, V Neck Sweater dll.

Skinhead menyukai musik R&B ala Inggris seperti The Who, The Kinks, dan lain sebagainya. Namun, mereka juga terinspirasi oleh gaya Jamaican Rude Boy yang populer di Inggris pada zaman itu. Rude Boy atau Rudy merupakan sebutan untuk para imigran Jamaika yang berkulit hitam pencinta dansa dan musik asal mereka. Hasilnya, golongan ini juga menggemari musik Ska, Reggae, Rocksteady, Soul, dan lain sebagainya. Sehingga terkadang seorang Skinhead pun ikut menikmati alunan penyanyi soul seperti Aretha Franklin. Namun persaingan antara Punker dan Skindhead berakhir tahun 80-an ketika Amerika kalah dalam perang Vietnam. Kedua aliran ini kemudian bersatu menjadi gerakan pop di Amerika dan Negara Negara selain Inggris. Artinya, gerakan ini lepas dari ideologi dan lebih bersifat anut grubyuk (pop). Melihat ciri gerakan yang diutamakan dalam atribut bahasa simbol, kedua aliran ini lebih bersifat seni sebagaimana dikatakan psikolog Rusia, Pavel Semenov, bahwa manusia memuaskan kelaparan akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan dan mengatur hasil penelitian terhadap lingkungannya secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).

Halo Punker dan OutSIDer. Kita hanya generasi ke sekian saja dari nenek moyang yang bernama iluminasi, yakni sebuah gerakan rahasia yang dipelopori para perancang alur sejarah dunia. Iluminasi bermarkas di bukit Zeon dengan tujuan utama merancang kerusakan dunia. Itulah sebabnya kelompok iluminasi dikenal sebagai Zoenis Israel. Mereka didominasi ilmuwan terkemuka Yahudi yang berjuluk Kesatria Templar yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pencerah sedangkan agama hanya mitos belaka. Sebab pada zamannya Yahudi memang diakui sebagai bangsa unggul. Namun baik kitab Injil ataupun Alquran justru menghinakan kaum Yahudi. Sebagai kaum minoritas tentu Yahudi kalah jika berperang fisik. Maka Yahudi berkumpul dan melakukan perang syaraf terhadap agama. Hal ini dapat diamati dari setiap persengketaan baik antar ataupun intern agama apapun, kecuali agama Yahudi yang tidak pernah berselisih. Itu arinya pertikaian agama apapun, perancang timbulnya masalah disetir oleh kaum Yahudi.

Sebagai simbol perang terhadap agama, illuminator Zeonis tentu memiliki sistem peribadatan yang disebut satanik, yakni pemujaan terhadap setan. Di bukit Zeon tersebut mereka melakukan ritual yang salah satunya adalah memerkosa para gadis. Lalu ketika hamil para gadis  dibunuh dan embrionya diambil lantas digoreng. Minyak hasil gorengan embrio inilah yang diberikan pada Raja Setan sebagai persembahan dengan imbalan kekuatan sebuah gerakan. Iluminasi Kesatria Templar kemudian dianggap sebagai golongan sesat oleh Gereja Romawi dan dibubarkan. Sejak itulah iluminasi menyatakan mengembangkan ajarannya secara tertutup dan bergerak merambah ke seluruh dunia.

Akahir 1800-an lahirlah anak pertama iluminasi yang berwujud organisasi resmi bernama Freemasonry. Sudah jelas, gerakan ini bertujuan mengembangkan ajaran iluminasi. Banyak tokoh besar dunia bergabung dalam Freemasonry, salah satunya adalah Aleister Crowley yang resmi dijadikan guru/mursyit spiritual di Freemasonry. Ialah yang dijuluki sebagai Bapak Satanisme modern.

Dalam menggembleng ilmu kesetanan, Crowley pada tahun 1904 M melakukan berbagai ritual persemadian, salah satunya bertapa dalam piramida Mesir yang ditemani Rose istrinya. Dalam pemujaan di piramida tersebut hadirlah Elien makhluk luar angkasa yang mendikte Crowley selama tiga hari tiga malam. Crowley mencatat serta menggambar bentuk Elien tersebut dan menjadi Book Of Low, buku hukum ajaran Elien. Ajaran utama dalam Book Of Low menghimbau agar manusia hidup sebebas-bebasnya, lakukan sekehendak hatimu, uripo sak penake udelmu, do it your self.
Freemasonry masuk ke Indonesia di bawa Belanda. Perkumpulan tersebut bermarkas di  gedung setan yang sekarang menjadi gedung Bapenas Jakarta. Simbol gerakan ini adalah Pentagram, yakni berbentuk bintang segi lima dalam lingkaran. Simbol lainnya berupa segi tiga busur dan jangka yang di dalamnya bergambar mata satu.  Menurut sejarawan Belanda Th.Stevens, Pelukis terkenal Raden Saleh (1810-1880) adalah tokoh anggota Mason yang pertama. Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, Pangeran Ario Notodiredjo dan banyak tokoh lain pendiri Boedhi Oetomo merupakan anggota aktif tarekat Mason.

Berbagai jalan ditempuh untuk mengembangkan ajaran satanik, diantaranya pengembangan obat bius dalam jaringan narkoba. Termasuk penyebaran melalui film dan musik. Beberapa film yang mengajarkan satanik diantaranya: Friday The 13th, The Crow, Devils Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial The X-Files mengandung alur cerita di mana setan atau black magik menjadi bagian penting dari film. Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah menjadi penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby dan film Omen 1976.

Adapun penyebaran ajaran satanik melalui musik di antaranya: Lagu dari Ozzy Osbourne, Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar. Lagu dari David Bowie (majalah Rolling Stone) mengatakan Rock akan selalu menjadi musik setan. Lagu dari Stairway to Heaven jika di putar terbalik akan memunculkan syair pemujaan setan. Lagu dari Metallica dalam The Prince melantunkan Bidadari dari bawah, Aku ingin menjual jiwaku. Setan ambil jiwaku. Pink Floyd menulis lagu Lucifer Sam dengan lirik Lucifer Sam selalu duduk di sisimu, selalu dekat denganmu. Tahun 1992, Red Hot Chilli Peppers saat penerimaan anugreah MTV Awards berucap, “pertama-tama kami ingin berterima kasih pada Setan.” Marilyin Manson, salah satu umat GS pada majalah Spin edisi Agustus 1996, “ Saya berharap dikenang sebagai sosok yang mengakhiri sejarah Kekristenan.” Manson tak ragu merobek Injil dan meneriakkan penghinaan terhadap Yesus Kristus.

Pungker masuk ke Indonesia bersifat fulgar, dalam arti nama dan gerakan menyerupai Punker babon di Inggris. Sedangkan Skindhead masuk ke Indonesia baralih gerakan menjadi OutSIDer . Pola gerakan Punker dan OutSIDer di Indonesia sama, yakni menyatunya kakak beradik dalam satu gerakan yang menentang sistem kemapanan. Hingga titik tahun 2016 gerakan OutSIDer (bagi penggemar laki), dan Lady Rose (sebutan bagi penggemar wanita) sangat massif di Indonesia terutama dianut anak usia SD dan SMP. Mereka adalah komunitas penggemar SID (Superman Is butan Dead) musisi Rock asal Bali.

Penggemar SID yang masih usia anak ini tidak sekedar menghafal lagu lagu rilisan musisi Rock, tetapi lebih jauh menjadikan bait lirik lagu sebagai ideologi. Maka lahirlah gerakan anak sekolah yang grudak-gruduk menghadiri konser SID di kota manapun konser, bolos sekolah, berangkat gandol kendaraan seketemunya, beberapa hari tidak pulang, ngamen di lampu merah, memakai kaos hitam bergambar logo satanik Book Of Low-nya Crowley, bertuliskan aneka macam kalimat anarki-ateis semisal “mati ditikam belati Tuhan,’pesta miras, sex bebas, dll. Bahakan setiap ada konser SID pasti terjadi kerusuhan penggemar yang meninggal dunia entah saat berjingkrak lalu tawuran di tempat atau pasca sepulang konser lalu bertemu outSIDer lain di jalanan.

Kawan Punker dan OutSIDer-Lady Rose seluruh Nusantara! Kita sudah paham bahwa gerakan satanik sudah ada perancangnya. Tujuan mereka menggaet banyak masa berkeliaran tak karuan. Di sisi lain mereka menciptakan perdagangan manusia. Ribuan anggota kita yang hilang ternyata diculik para pedagang manusia ini untuk dijual sebagai PSK, bibit anggota teroris, pengedar narkoba dll. Kita adalah umpan empuk bagi pedagang manusia. Intinya, gerakan apapun yang kita anggap sebagai jalan terbaik ternyata ditunggangi gerakan lain untuk ditarik sebagai pemenuhan kepentingan mereka. Konyol.

Mulai detik ini saya menyatakan keluar dari Punker, OutSIDer dan Lady Rose. Ini bukan soal kebebasan Hak Asasi Manusia, melainkan persoalan kecerdasan mengambil sikap. Memang negeri kita masih perlu manata banyak hal, tetapi jalan berseberangan dengan kemapanan yang kita jalani hanya menanam bibit permusuhan tanpa henti di negeri ini. Pertikaianlah yang membuat Negara kita tak pernah maju.

Jombang, 23 Pebruari 2016.

*) Sabrank Suparno. Peserta Temu Sastra Jawa Timur 2011. Penerima Tali Asih Gubernur dan Dinas Pariwisata Budaya Jawa Timur 2014. Mendapat undangan baca puisi di Taman Ismail Marzuki September 2015.

sabrank suparno
Foto Dok: Cak Okim. Pertemuan Isro’Mi’raj dengan JM Tuban pada 1 Mei 2016. Sabrank Suparno (baju kuning), Cak Amin (baju putih), Pak Jujuk (kaos hitam).