Pasca dua tahun kita menjalani pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita tidak saling bertemu dan menggelar sebuah acara, kali ini penggiat BangbangWetan diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah, sekaligus penanggung jawab sebuah acara. Acara tersebut adalah pagelaran teater yang naskahnya ditulis oleh Mbah Nun dan disutradarai oleh Bapak Jujuk Prabowo, bertajuk WaliRaja-RajaWali. Pagelaran tersebut sebelumnya sukses dipentaskan di Kenduri Cinta, Jakarta. Para penggiat BangbangWetan sendiri antusias dengan pagelaran ini. Ditambah lagi munculnya wajah-wajah baru yang ada di penggiat BangbangWetan.

Hampir seminggu tiga kali, kami berkumpul dan selalu hadir beberapa wajah baru. Meskipun dengan dana masih jauh dari yang dibutuhkan, semangat para penggiat tidak bisa dipungkiri masih membara setiap harinya. Dengan tambahan-tambahan kisah yang menarik dan dibumbui beberapa kisah yang membuat kami lebih semangat lagi dalam menyelenggarakan pagelaran ini.

Salah satunya berasal dari jamaah yang uangnya sudah lebih dari dua tahun berada di kas pagelaran “Sunan Sableng & Paduka Petruk” yang batal terlaksana karena pandemi. Saat saya menghubungi si pemilik uang, beliau dengan senang hati mengikhlaskan dananya guna keberlangsungan pagelaran WaliRaja-RajaWali. Bahkan, menambah nominalnya dengan meminta rekening untuk ikut “bantingan”. Tidak lupa dengan selipan kata dan doa untuk para penggiat untuk terlaksananya dan lancarnya WaliRaja-RajaWali yang akan digelar pada 23 September 2022.

Yang paling membuat saya bersemangat lagi adalah beberapa jamaah juga menyampaikan sebuah pesan yang mungkin pesan tersebut terasa biasa. Tetapi berhasil membuat saya dan beberapa jamaah yang saya ceritakan tadi menjadi terharu yakni: “Semangat, Mbak. Semoga lancar dan terima kasih sudah mau merawat dan berkecimpung di Maiyah. Saya hanya bisa menyisihkan sedikit rezeki saya”. []