Etika ‘Judul’ Dalam Pemberitaan Kegiatan Cak Nun Di Eropa
Menanggapi pemberitaan di situs infomenia.net yang berjudul “Sindiran Pedas Cak Nun Pada Aksi 212 Saat di London, Yang Buat Merah Telinga FPI dan GNPF MUI”, kami, Jama’ah Maiyah, menangkap ada yang kurang tepat mengenai penggunaan judul di atas. Pada saat yang sama, isi artikel tersebut sangat berbeda baik dalam konten maupun kemasannya dengan apa yang disampaikan oleh Guru kami, Cak Nun.
Dalam artikel tersebut disebutkan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap dan menekankan keadilan dan kasih sayang antara sesama umat Islam dan antar sesama manusia. Selebihnya adalah reportase perjalanan Cak Nun dalam rangkaian di Eropa beberapa hari lalu. Dalam isi artikel tersebut tidak pula disebutkan pihak-pihak yang terdapat pada judul yang dipakai.
Penelusuran dan investigasi kami terhadap website tersebut (Google AdSense) mendapati kenyataan bahwa situs tersebut dan afiliasinya dengan beberapa website lain sangatlah profit oriented. Artinya, hal utama yang dikejar hanyalah keuntungan material / finansial belaka.
Dalam hemat kami, penggunaan judul yang provokatif seperti ini yang justru membuat citra umat Islam seakan-akan saling berbenturan satu dengan lainnya. Sementara Cak Nun dalam setiap sesi pengajarannya selalu mengedepankan kesatuan massif dan global umat Islam, suatu Umatan Wahidan yang begitu indah sekaligus efektif dan menggetarkan.
Sebagai Jama’ah Maiyah, kami berpikir bahwa tanggapan kami sangat wajar, obyektif dan wajib sifatnya. Terlepas dari posisi kami sebagai anak-cucu ideologis Cak Nun, pemberitaan dengan judul yang provokatif dan tidak berkesesuaian dengan isi pemberitaan telah melanggar kaidah jurnalistik yang berlaku. Satu pemberitaan yang tidak adil dan berimbang.
Berita adalah salah satu penyambung informasi bagi masyarakat. Pembuat berita, sumber-sumbernya serta mereka yang terlibat di dalamnya adalah pihak yang bertanggungjawab atas keabsahan informasi yang urusannya akan panjang hingga ke waktu dalam terminologi “kelak”. Kesadaran akan tanggung jawab inilah yang seharusnya dipegang oleh semua pihak yang terkait dengan pemberitaan. Dimanapun, kapanpun.
Salam