Berita, Kolom Jamaah

Keberadaan yang belum teraba

oleh: Maulin Nikma

Rendah diri, hampir-hampir saja menjadi jati diri bangsa kita. Mudah meninggikan sesuatu dengan cara merendahkan hal lain yang bertentangan dengan pemikirannya. Di media digital maupun konvensional, semua pihak saling menjatuhkan untuk memperolah predikat “si paling merakyat”. Jika tak berhasil, mereka tak enggan untuk membeli predikat tersebut. Media, pada Batasan tertentu, hampir menjadi etalase citra yang ingin ditampilkan.

Bagaimana tidak? Hampir setiap hari, jam, menit dan detik, kita dipertontonkan pelbagai cara untuk meraup keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Iya, hanya keuntungan saja, tidak ada yang lain. Rakyat pun akhirnya terbiasa kemudian terlatih dengan pola berpikir “wani piro?” yang ironisnya disambut dengan nominal yang datang dari mereka yang sering menyebut dirinya pendengar aspirasi rakyat.

Sangat ironis.

NKRI yang dahulunya harga mati sekarang telah bertemu dengan nominal yang sebenarnya tidak akan pernah sepadan. NKRI seolah kemudian menjadi “komoditas” dengan price tag yang menggantung di dirinya.

Tali busur panah perlu ditarik lebih kencang ke belakang agar dapat mempertemukan kita Kembali dengan jati diri para Leluhur Nusantara. Agar anak panah bisa melaju lebih cepat, lebih tepat, lebih titis dan lebih bermartabat.Menarik tali busur panah sejauh mungkin mustahil dilakukan dengan busur panah yang kaku atau ringkih. Ia akan patah bahkan sebelum tali busurnya mencapai tarikan yang diinginkan.

Busur panah adalah kesadaran. Kesadaran akan terbentuk apabila ingatan dan tujuan saling mengerucut untuk mencapai tujuan terawal. Ia tetap harus dinyalakan dan dirawat sedemikian rupa sehingga ia rigid tak terpatahkan, dan di saat yang sama ia elastis merespon tuntutan dan perubahan zaman.

Menyalakan dan merawat kesadaran mungkin adalah ajakan yang tepat dalam menyambut pagelaran Teater WaliRaja-RajaWali karya Emha Ainun Nadjib. Pagelaran ini akan hadir di Surabaya sebagai tontonan yang berkualitas. Pagelaran ini akan menjadi pembantu pengingat bahwa Rakyat Nusantara adalah bangsa yang berada meskipun masih belum teraba. []

Leave a Reply

Your email address will not be published.