KESADARAN TITIK DAN RENTANG WAKTU
Ribuan orang tampak memadati lapangan Tugu Pahlawan tadi malam ( 20/9) . Sebagian besar dari yang datang rata rata adalah para pemuda dan mahasiswa .Nampaknya malam itu merupakan jadwal pergelaran Forum Pencerahan BangbangWetan (BBW) yang rutin diselenggarakan satu bulan sekali di Surabaya
Hadir pula beberapa seniman Surabaya yang turut meramaikan meriahnya forum diskusi ini. Berbagai jenis sajian karya seni ditampilkan , dari fotografi , instalasi pameran foto serta karya lukis nampak menghias lapangan sebelah kanan dari tempat berlangsungnya acara. Konsep pameran foto ini menjadi menarik karena selain medianya yg tidak biasa yaitu dibuat seperti semacam lampion, pencahayaan untuk fotonya pun berasal dari dalam sehingga memberikan kesan ‘hidup’ bagi foto foto yang dipamerkan.
Acara malam itu merupakan pergelaran yang ke 10 tahun sejak pertama berjalannya Forum BangbangWetan. Selain para penggiat , Nampak pula Mas Sabrang MDP yang bagi jamaah BangbangWetan sudah dianggap sebagai ‘rektor’ mereka dalam mencari ilmu serta nilai nilai hidup selama ini.
Pada kesempatan itu , Mas Sabrang ikut memberikan selamat atas ‘istiqomah’nya pelaksanaan forum ini hingga sampai yg ke 10 tahun. “ Kalau biasanya kado ulang tahun itu selalu yg ‘ enak-enak’ maka untuk BBW kali ini , saya akan memberikan kado yg ‘ tidak enak’ . Kado yang justru membuat kalian semua berfikir ”. Tutur mas Sabrang . ‘’ Menurut kalian semua, BangbangWetan ini sudah 10 tahun atau yang ke 10 tahun ? lanjut beliau. “ Forum ini dilaksanakan untuk jangka panjang menengah atau pendek ? , karena dari setiap jawaban itu , masing masing punya titik dan rentang waktu yg berbeda.”
“ Waktu itu bukan hanya tentang titik , seperti BBW yang sudah 10 tahun terlaksana ini, tapi waktu itu juga rentang . Bahwa seberapa panjang efek yg ditimbulkan dari pelaksanaan acara yg sudah 10 tahun ini yang kita semua juga belum mengetahuinya , dan akan berhenti sampai kapan . Satu inovasi kecil yang mungkin pada saat waktu itu hanya dianggap biasa, bisa jadi untuk masa mendatang malah akan menjadi hal yang besar . Seperti jarak antar rel kereta api yg mungkin pada masa awal pembuatannya tidak menyangka bahwa jarak itu akan menjadi standart ukuran sampai saat ini . Kita semua harus memiliki kesadaran itu , kesadaran akan titik dan rentang waktu , dan selalu membuat inovasi-inivasi “ lanjut Mas Sabrang dalam forum tersebut.
Menjelang tengah malam Cak Nun, Kyai Muzamil , LetJend Suharto serta Jend Adityawarman dan beberapa tamu lainnya turut hadir di atas panggung dan memberikan pandangan mengenai berbagai kondisi masyarakat, negara dan bangsa saat ini serta memaparkan betapa kuat dan tangguhnya ketahanan dan kemampuan hidup bangsa Indonesia.
Red- isimbangbangwetan