Malang Kota Seribu Dusta – Perempuan Dan Kopi Hitam – Kembang Malam

Oleh: Imroah
Malang Kota Seribu Dusta
1/
Putung rokok, kepul asap meninggalkan jejak
Bau tembakau menyimpan dusta
Wajah anggun nan dingin membawa gelap
Desa yang tak kunjung pulang,
Mengantarmu menjadi kota telanjang
Kukenali tubuhnya dari loteng, sejenak kutatap
“Benarkah itu kau ?”
2/
Hangat kenang Kota Malang
Membuat tidur siang lebih panjang
Seusai malam yang berdusta
Dan pagi yang terlupakan
Subuh menjadi Huma
Tempat singgah terlapang
3/
Selepas batu melumut
Pohon kering, semak menggelatak
Gambar darahku membiru
Jantung yang diisi kebencian
Dan jerit pantai Sendiki
Menggores luka kekasih
Mendongengkan ketidak mungkinan;
Aku, kamu sakit-disakiti oleh angan-angan
*
Perempuan Dan Kopi Hitam
1/
Dipersimpangan jalan duduk perempuan diatas trotoar
Menyeruput kopi hitam dan sebatang rokok malboro ditangan kanan
Matanya kosong dikepung asap yang mengepul berlesatan
Mulutnya mengumik
“Pagiku telah usai”
“Malam kumenanti”
“Purnama seperti mimpi siang bolong;
Membawa angan yang tak kunjung sampai”
2/
Waktu bagai tamu
Cepat pergi usai dijamu
Kopi hitam yang diseduh
Perempuan dan selamat malam
Apa – bagaimana ucapan selamat tinggal paling lembut
untuk kopi yang tak tersentuh?
3/
Secarik kertas menemani
Kekasih dan secangkir kopi
Raksi kenalpot dan debu;
Bergambar Mega di wajah gadis
Tustel bergelantung di leher
Memotret lalu yang benar tiada
Membidik esok dengan semoga
Tenang. Hari ini akan dimulai
Lagu Tuhan sedang didendangkan.
*
Kembang Malam
Kelopak mata ranum menguncup diantara bebatuan cadas
Wajahnya segar seperti kekasih
Mengutuk bebauan cinta yang usai;
Jantung diikat dasi
Kembang Malam adalah candu;
Narkoba yang kausembunyikan lewat goretan
Yang kausamarkan agar tetap berdebar.
Kembang Malam adalah tuak;
Mengajarimu mabuk dan rasa mual menyeruak
Memelihara kehilangan,
Juga membocorkan kenangan.
Kelopak yang ditiup angin malam
Membuatmu lupa hari esok
Obrolan paruh waktu;
Kasak-kusuk di kedai kopi
Adalah kenang lalu kembang Malam;
Yang mekar tak selesai
*
Surabaya, 25 September 2021.
Sekilas tentang penulis : Lahir di kediri, bekerja sebagai buruh pendidikan di taman kanak-kanak.