Negeri Al Zalzalah
Kumpulan puisi oleh : AAN KAMIL
Negeri Al Zalzalah
:untuk Laily Aprilia
Alangkah dahsyat bumi mengguncang dada
ia muntahkan savana dan tumbuhan hijau
juga sawah, ladang, perkebunan, yang beradu subur
air dan batuannyanya berebut ricik
gunung dan bukitnya menjulang
menawar rayu, mencium langit
lihatlah, kapas-kapas berhamburan di langit
ia menggores kanvas biru
yang menyembunyikan bintang
Tuhan, aku diaduk keagunganMu
11 September 2016
—————————————————————————————————————-
Kalam Tujuh Samudra
:untuk Ibnu Hariawan
Aku terbuai pesat dari sungai Musa yang kasih, tapi
tak tergambar oleh khayalku sungai yang memikat Idris
di ujung haluan dan di antara layar-layar yang membentang
tak pula kudapati bahtera Nuh. Tak pula kujumpai paus Yunus
“Barangkali samudra hanya cermin” bisik merpati yang melintas
Maka Khidr bertahta di langit? Tapi, tak kudapati pantulan
mi’roj Muhammad. Tapi, di antara langit dan bumi
Sulaiman mendapati kubah penuh permata
Mungkin samudra merahasiakannya
sebagaimana kenabian Dzul Qarnain.
23 Februari 2016
——————————————————————————————————————–
Neng
Rapi kerudungmu jadikan lilin dalam risauku
Busana indah tak kan jerumuskan ulah
Sepasang pandang teduh kau miliki
berhiaskan indah bintang dilangit lisanmu
Ibarat air mengalir di tenggorokan
kau mampu mencerminkan
keanggunan dan keluhuran jiwa
Aura iman telah menyelimutimu
menenangkan aku yang hilang
yang tiada pantas menjadi bayangmu
meski dalam selebaran serak
Tapi aku ingin tetap ada
dalam setiap balutan mukenamu
Jombang, 2008/2009
Jabat tangan: Aam Kamil, alumni Tambakberas, bergumul di Ngagel. Ibadah bersajadah sajak, cerpen, dan naskah lakon.