Permainan Atau Kompetisi
Oleh : Khalimatul Rahmat
Tuhan ciptakan segala sesuatu penuh dengan keseimbangan Langit, Bumi, Siang, Malam, Barat, Timur, Hutan, Rimba dan sebagainya. Pada setiap Sesuatu telah diatur segala ketentuan mulai dari bagian terkecil hingga terbesar sekalipun dimana Tuhan telah menepatkan tugas serta memberi mandat pada Makhluknya ada yang menjadi Malaikat, Iblis, Tumbuhan, Binatang, Manusia, Jin dan seterusnya.
Malaikat mendapat mandat dari Tuhan untuk melakukan sesuatu yang baik-baik kalaupun mereka berada ditempat pelacuran, diskotik sekalipun maka yang dilakukannya tetap kebaikan. Sedangkan Iblis mendapat mandat dari Tuhan untuk melakukan sesuatu yang buruk-buruk kalaupun mereka berada di Gereja, Masjid, Wihara dan sebagainya maka yang dilakukannya tetap sebuah keburukan.
Kedua makhluk ini ada makhluk yang tipe statis perkerjaannya akan tetap selalu begitu sampai akhir zaman tiba. Namun mereka tetap selalu minta izin dan akan selalu untuk taat kepada Tuhan walaupun Iblis pernah dikabarkan tidak Taat kepada Tuhan, padahal itu hanya sebagian dari sekenario Tuhan untuk menciptakan seorang pemimpin yang akan mengurusi bumi dan dia diberi identitas dengan Khalifatullah Fil Ardh. Maka mandat tersebut diberikan kepada Manusia yang mana Malaikat pernah berprasangka bahwa manusia ini akan sama seperti makhluk sebelumnya yakni suka melakukan pertumpahan darah diantara mereka. Dan Tuhan pun dengan lantang menyanggah prasangka Malaikat tersebut bahwa Aku lebih tahu dari pada engkau. Makhluk yang ketiga ini memiliki tipe Dinamis selalu bergerak perbuatan dan perilakunya bisa menuju kepada kebaikan atau menuju keburukan.
Manusia itu diperintahkan Tuhan untuk berkompetisi dalam berbuat kebaikan karena dunia yang mereka tempati saat ini hakikatnya adalah permainan dan canda tawa. Permainan bukan sembarang permainan serta permainan yang dilakukan bukan dengan main-main tapi harus dilakukan dengan bersungguh-sungguh. Layaknya pelawak yang bermain teater dengan canda tawa yang sungguh-sungguh bukan main-main.
Begitu pula kompetisi dalam berbuat kebaikan harus dilakukan secara sportif tanpa menjatuhkan serta menjunjung siapa-siapa, mengagungkan dan merendahkan siapa-siapa, akan tetapi berusaha menolong, mengamankan, menyelamatkan, menyanyangi, mengkasihi, mencintai siapa saja dalam kehidupan ini sekalipun itu lawan dalam kompetisi tersebut.
Penulis bisa ditemui di : Rahmat.ajaaaa@gmail.com