Reportase Maiyah Bangbang Wetan “Syawalan Bersama Seniman Surabaya” PART 7
Saya sering bilang ke jamaah, tapi Saya harap kiai-kiai jangan marah dulu, kita kan seringkali disuruh pura-pura bergembira menyambut ramadhan, (dan mendengung-dengungkan idiom-idiom seperti ‘selamat datang bulan suci ramadhan’). Padahal tidak ada wacana dalam islam yang menyebutkan ramadhan adalah bulan suci. Itu hanya ada di Indonesia. Yang bulan suci itu Rajab, As-syura’, Dzulqa’dah dan Dzulhijah. Bulan Ramadhan hanya disebut sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan, tapi tidak ada (penyebutan) bulan suci Ramadhan. Dan itu di luar negeri juga tidak ada. Kemudian semakin diromantisir oleh industry, sampai kemudian kalau ramadhan akan datang kita bilang selamat datang kami rindu padamu, dan ketika akan berakhir kita bilang, kami sedih karena engkau akan meninggalkan kami, kan seperti itu.
Jika kita mau jujur, sebenarnya banyak diantara kita kan tidak suka dan tidak senang to dengan datangnya ramadhan yang mengharuskan kita berpuasa? Tapi kita ndak berani bilang ndak suka karena itu kan perintah Tuhan. Padahal Allah kan tidak menyuruh kita untuk suka atau senang kepada puasa, Allah suruh kita untuk melakukannya, begitu juga dengan sholat, kita kan juga ndak suka to? Kalau orang suka sholat, kenapa itu diwajibkan.
Itulah mengapa justru karena kamu tidak suka dan tidak senang tapi kamu bersedia melakukan dengan ikhlas karena Tuhan, itulah yang membawamu pada derajat kemuliaan. Orang yang tinggi derajatnya adalah orang yang rela melakukan hal yang tidak disukai demi kebaikan. Misalnya kalau kalian bersedia menikahi Luna Maya, ya itu biasa karena siapa yang tidak senang dengan hal itu. Tapi kalau kamu bersedia menikahi salah satu wanita dari Dolly, nah itu baru yang namanya orang yang tinggi derajatnya, kemuliaannya. Nah rata-rata kita kan tidak punya (belum bisa sampai) pada ketinggian derajat yang seperti itu.