MENDARAH AIRMATA
Oleh: M Aminullah
Baru tadi malam
Kuteteskan kembali
Darah di mataku
Diwakilinya air mata, tangis
Juga percik prihatin dalam diamku
Bagi ia yang tiada lelah di perjuangannya
Tiada letih di jalan panjang perjalanannya
Nir putus asa di segenap langkah
Kesunyian untuk hajat meninggalkan segala fana
Derma yang nyaris tanpa logika
Keringat dan darahnya sederas air mata
Dia yang berjalan bersama cahaya, Allah sendiri jadi teman seiringnya
Panggil saja ia “gentho” maka sebutan itu segera dia bawa
Ke sedu sedan setiap malam
Untuk rindu tak terpuaskan
Pada Rasul, Sang Kekasih nan diciptakanNya jauh sebelum semesta alam terwujudkan
Pahit lidahnya tiada menafikan
Senyum yang selalu terkembang
Atas masam-tragisnya takdir
Mesti dia nikmati
Baru tadi malam
Kuteteskan kembali
Darah di mataku
Beribu kali kusebut namamu
Cermin kangenku
Dalam awamku kusampaikan
Salam ke Rasul cintamu itu
Di pandir-letihku
Kuajukan gugatan kepada seribu malaikat
Kuhempaskan kesal kepada Jibril, Rokib, juga Ridwan
Kuseret Ka’bah hingga terduduk dia
Di pelataran rumahmu
Semata karna maluku
Bagi berjuta sunyimu
*M Aminullah : Penggiat BangbangWetan yang hobi ngopi. Bisa disapa di akun Facebook : M Amin U