Dengarkan Hati Kecilnya
Oleh: Iha Nurhanifah
Sedih banget… Akhir-akhir ini ada dua kasus bunuh diri dari anak SD dan anak SMA karena faktor lingkungannya. Jujur, sedih banget ngelihat dan membaca kabar ini.
Dari hal ini, aku jadi teringat anak-anakku di kelas PAUD. Mereka bermacam-macam, dari yang pendiam sampai yang sangat ceria dan banyak bicara.
Anak-anak sering sekali menunjukan rasa capernya agar ingin disayang dan dimengerti melalui ceritanya seperti berkeluh kesah kepada orang tuanya dan juga teman sebangku sekolahnya. Anak-anak juga menjalankan aktivitas dan hal yang sudah aku nasihatkan kepada mereka seperti jangan lupa berdoa sebelum makan, tidur, dll, serta jangan lupa mengucap Bismillah jika ingin melakukan sesuatu, mengucapkan Allhamdulilah jika sudah selesai, dan bercerita apapun dari hal yang membuat mereka bahagia sampai hal yang membuat mereka sedih.
Dari kedua hal tersebut kudapatkan suatu pembelajaran, mendengarkan mereka untuk menjaga mental health sejak dini–apalagi di usia mereka–sangatlah penting. Meskipun ada beberapa anak yang bicaranya belum mudah untuk dimengerti.
Karena apa yang mereka lalui, mungkin tak seindah zaman kanak-kanak yang kita lalui dulu. Dan belum tentu lingkungan yang ia tempati tak sebaik dan senyaman yang kita pernah alami.
Sudah menjadi tugas kita untuk peka terhadap anak-anak, khususnya apabila kita adalah seorang pendidik. Bukan hanya memberi ilmu pengetahuan formal maupun agama, namun juga memberi mereka asupan mental health agar anak-anak bisa dan siap menghadapi kehidupan yang berat di luar sana.
Kita ketahui sendiri, tidak semua anak-anak di luar sana bernasib enak dan beruntung dengan latar belakang orang tua dan lingkungan yang mendukung. Setidaknya masih ada ruang untuk mereka berbagi keluh kesah dan merasa ada yang menemani serta menguatkannya.
Karena itu, dengarkan hati kecil mereka…
Iha Nurhanifah. Penulis merupakan mahasisiwi yang suka membaca dan menyukai dunia anak-anak. Bisa ditemui melalui akun instagram @ihanurhanifah.